Senin, 21 Juni 2010

Discrete Event Modeling and Simulation Technologies



Theory of Modeling and Simulation




System Modelling and Decision Making

Istilah modelling mempunyai pengertian beragam berkaitan dengan model pakaian, model pesawat sampai model matematik. Yang memperagakan pakaian karya disainer kondang bahkan dikenal pula sebagai model.

Bagi kalangan tertentu, peragaan busana dengan model artis adalah sesuatu yang menarik, mungkin tidak bagi kebanyakan orang. Bagi kalangan saintis dan engineer, model matematik bisa jadi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas analisis, penelitian, pengkajian dan perancangan tetapi juga tentu tidak menarik kebanyakan orang. Model matematik ini menjadi lebih bermanfaat jika penerapannya dapat membantu manajemen atau pimpinan suatu perusahaan, lembaga atau organisasi dalam pengambilan keputusan.

Pada tingkat ini, istilah system modeling menjadi lebih tepat dibandingkan dengan hanya mathematical modelling, karena model matematik ini diangkat dari sistem yang sedang diteliti sedangkan sistem ini tidak cukup diwakili dengan model matematik tetapi juga ada serangkaian decision logic yang bersama-sama membentuk model dari sistem tersebut.

Dengan mengintegrasikan system modelling dengan decision logic tertentu yang dijadikan sebagai dukungan dalam pengambilan keputusan maka kemudian digunakan istilah baru yang lebih representatif yaitu decision modelling. Yaitu suatu keputusan atau lebih tepatnya tahapan aktivitas untuk pengambilan keputusan dengan menyertakan tahapan modeling dan analisis.

Decision modelling ini diharapkan dapat mengantarkan suatu organisasi mendapatkan suatu good decision, setelah sebelumnya menghadapi situasi yang problematik. Good decision ini adalah sebuah keputusan terbaik yang diambil dari berbagai pilihan dengan kendala-kendala yang ada serta risiko diperkirakan seminimal mungkin.

Keikutsertaan model dalam proses pengambilan keputusan tentu saja akan menambah semangat para model builder untuk berkontribusi dalam meraih suatu "good decision" yang dampaknya dapat meminimalkan kerugian, menaikan kinerja, profit bahkan kredibilitas suatu organisasi.


Sumber:

http://aliq-zuhdi.blogspot.com/



Pemodelan Sistem

Sistem adalah sekelompok elemen yang mempunyai karakteristik spesifik / mempunyai atribut yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Adapun model adalah representasi dunia nyata (penggambaran permasalahan dunia nyata).

Permasalahan dunia nyata biasanya sangat komplek, sehingga diskripsi total tentang masalah tersebut, jika dipandang sebagai suatu sistem menjadi unmanageable (sulit dikelola). Selain itu tidak semua faktor yang ada di dalam dunia nyata relevan terhadap masalah dan solusinya. Untuk itu diperlukan diskripsi parsial yang sesuai dengan sistem permasalahan yang bersangkutan. Diskripsi parsial tersebut dikenal sebagai proses karakterisasi sistem.

Karakterisasi sistem seringkali dinamakan proses simplifikasi dan idealisasi. Proses simplifikasi adalah proses penyederhanaan, dimana dilakukan pemilihan terhadap faktor-faktor yang relevan saja terhadap permasalahan, sehingga faktor-faktor tesebut yang dipertimbangkan dalam penyelesaian permasalahan. Proses idealisasi adalah proses pengarahan permasalahan dunia nyata yang semula sangat komplek dan unmanageable menjadi kondisi yang lebih ideal untuk diselesaikan, sehingga model yang disusun menjadi tractable mathematics.


Langkah-langkah karakterisasi sistem adalah sebagi berikut :

a. Penetapan tujuan studi
enetapan tujuan studi dari permasalahan yang ditinjau, dimana tujuan studi yang berbeda mempengaruhi langkah pencarian solusi dan solusi dari permasalahan

b. Penggambaran (diskripsi) permasalahan / sistem secara total
iskripsi kondisi permasalahan nyata secara lengkap dan jelas, sehingga permasalahan yang terjadi sesungguhnya dapat dipahami

c. Penetapan faktor-faktor yang relevan terhadap permasalahan
roses pemisahan antara faktor yang relevan terhadap permasalahan dan yang tidak relevan, sehingga hanya faktor yang relevan saja yang dipertimbangkan selanjutnya dalam penyelesaian masalah.

d. Gambaran hubungan kualitatif diantara faktor-faktor yang relevan
enjelasan secara grafis hubungan antar faktor-faktor yang relevan terhadap permasalahan dan solusinya

e. Penentuan tingkat ketelitian

Terbagi menjadi :

• diskripsi black box, artinya sistem dijelaskan hanya oleh variabel variabel, dimana melalui variabel tersebut sistem berinteraksi dengan lingkungannya
• diskripsi white box, artinya sistem dijelaskan dengan lebih rinci, semua objek didalam sistem dan atributnya dijelaskan dengan detail (melalui variabel dan hubungan)

f. Pengklasifikasian sistem yang ditinjau

• sistem statik >< sistem dinamik
ada sistem statik waktu tidak mempunyai peran apa-apa, sehingga variabel-variabel dan hubungannya yang menggambarkan sistem adalah bebas waktu.
ada sistem dinamik waktu memegang peranan penting dengan variabel dan hubungannya yang menggambarkan sistem (sistem berubah terhadap waktu).
• sistem deterministik >< sistem stokastik
ada sistem deterministik tidak terdapat fluktuasi random.
ada sistem stokastik terdapat fluktuasi random dan probabilitasnya diketahui.

g. Tinjauan waktu

Terbagi menjadi :
• Sistem diskrit, artinya data dari sistem terpisah-pisah dalam satuan waktu tertentu.
• Sistem kontinyu, artinya proses yang berlangsung di dalam sistem terjadi terus menerus tidak terputus.

h. Penentuan variabel dan parameter sistem

• Variabel adalah atribut yang diperlukan untuk menjelaskan hubungan antar elemen sistem
• Parameter adalah atribut intrinsik (hakiki) dari elemen sistem


Sumber :

http://sistemteknik.wordpress.com/2008/04/02/pemodelan-sistem/




Sistem, Model dan Simulasi

Ø Pengertian

Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses- proses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari secara ilmiah (Law and Kelton, 1991).

Dalam simulasi digunakan komputer untuk mempelajari sistem secara numerik, dimana dilakukan pengumpulan data untuk melakukan estimasi statistik untuk mendapatkan karakteristik asli dari sistem.

Simulasi merupakan alat yang tepat untuk digunakan terutama jika diharuskan untuk melakukan eksperimen dalam rangka mencari komentar terbaik dari komponen-komponen sistem. Hal ini dikarenakan sangat mahal dan memerlukan waktu yang lama jika eksperimen dicoba secara riil. Dengan melakukan studi simulasi maka dalam waktu singkat dapat ditentukan keputusan yang tepat serta dengan biaya yang tidak terlalu besar karena semuanya cukup dilakukan dengan komputer.

Pendekatan simulasi diawali dengan pembangunan model sistem nyata. Model tersebut harus dapat menunjukkan bagaimana berbagai komponen dalam sistem saling berinteraksi sehingga benar-benar menggambarkan perilaku sistem. Setelah model dibuat maka model tersebut ditransformasikan ke dalam program komputer sehingga memungkinkan untuk disimulasikan.

Ø Pemodelan Sistem dan Simulasi

Sistem adalah kumpulan obyek yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan logis dalam suatu lingkungan yang kompleks. Obyek yang menjadi komponen dari sistem dapat berupa obyek terkecil dan bisa juga berupa sub-sistem atau sistem yang lebih kecil lagi. Dalam definisi ini disertakan elemen lingkungan karena lingkungan sistem memberikan peran yang sangat penting terhadap perilaku sistem itu. Bagaimana komponen-komponen sistem itu berinteraksi, hal itu adalah dalam rangka mengantisipasi lingkungan.

Mengamati sistem bukan hanya mendefinisikan komponen-komponen pendukung sistem, tetapi lebih dari dari itu harus pula mengetahui perilaku dan variabel-variabel yang ada di dalamnya. Paling tidak analisis terhadap sistem harus dapat membuat konsepsi tentang sistem itu.

Ada beberapa cara untuk dapat merancang, menganalisis dan mengoperasikan suatu sistem. Salah satunya adalah dengan melakukan pemodelan, membuat model dari sistem tersebut.

Model adalah alat yang sangat berguna untuk menganalisis maupun merancang sistem. Sebagai alat komunikasi yang sangat efisien, model dapat menunjukkan bagaimana suatu operasi bekerja dan mampu merangsang untuk berpikir bagaimana meningkatkan atau memperbaikinya.

Model didefinisikan sebagai suatu deskripsi logis tentang bagaimana sistem bekerja atau komponen-komponen berinteraksi. Dengan membuat model dari suatu sistem maka diharapkan dapat lebih mudah untuk melakukan analisis. Hal ini merupakan prinsip pemodelan, yaitu bahwa pemodelan bertujuan untuk mempermudah analisis dan pengembangannya.

Melakukan pemodelan adalah suatu cara untuk mempelajari sistem dan model itu sendiri dan juga bermacam-macam perbedaan perilakunya.

Berikut ini adalah gambaran dari aneka cara mempelajari sistem.




[Sumber : Law and Kelton, 1991]

Eksperimen dengan sistem aktual vs eksperimen dengan model sistem.

Jika suatu sistem secara fisik memungkinkan dan tidak memakan biaya yang besar untuk dioperasikan sesuai dengan kondisi (scenario) yang kita inginkan maka cara ini merupakan cara yang terbaik karena hasil dari eksperimen ini benar-benar sesuai dengan sistem yang dikaji. Namun sistem seperti itu jarang sekali ada dan penghentian operasi sistem untuk keperluan eksperimen akan memakan biaya yang sangat besar. Selain itu untuk sistem yang belum ada atau sistem yang masih dalam rancangan maka eksperimen dengan sistem aktual jelas tidak bisa dilakukan sehingga satu-satunya cara adalah dengan menggunakan model sebagi representasi dari sistem aktual.
Model fisik vs Model Matematis.

Model fisik mengambil dari sebagian sifat fisik dari hal-hal yang diwakilinya, sehingga menyerupai sistem yang sebenarnya namun dalam skala yang berbeda. Walaupun jarang dipakai, model ini cukup berguna dalam rekayasa sistem. Dalam penelitian, model matematis lebih sering dipakai jika dibandingkan dengan model fisik. Pada model matematis, sistem direpresentasikan sebagai hubungan logika dan hubungan kuantitatif untuk kemudian dimanipulasi supaya dapat dilihat bagaimana sistem bereaksi.
Solusi Analitis vs Simulasi.

Setelah model matematis berhasil dirumuskan, model tersebut dipelajari kembali apakah model yang telah dikembangkan dapat menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan mempelajari sistem. Jika model yang dibentuk cukup sederhana, maka relasi-relasi matematisnya dapat digunakan untuk mencari solusi analitis. Jika solusi analitis bisa diperoleh dengan cukup mudah dan efisien, maka sebaiknya diigunakan solusi analitis karena metode ini mampu memberikan solusi yang optimal terhadap masalah yang dihadapi. Tetapi seringkali model terlalu kompleks sehingga sangat sulit untuk diselesaikan dengan metoda-metoda analitis, maka model tersebut dapat dipelajari dengan simulasi. Simulasi tidak menjamin memberikan hasil yang optimal melainkan dijamin bahwa hasilnya mendekati optimal.

Ø Klasifikasi Model Simulasi.

Pada dasarnya model simulasi dikelompokkan dalam tiga dimensi yaitu [Law and Kelton, 1991] :

a) Model Simulasi Statis dengan Model Simulasi Dinamis.

Model simulasi statis digunakan untuk mempresentasikan sistem pada saat tertentu atau sistem yang tidak terpengaruh oleh perubahan waktu. Sedangkan model simulasi dinamis digunakan jika sistem yang dikaji dipengaruhi oleh perubahan waktu.

b) Model Simulasi Deterministik dengan Model Simulasi Stokastik.

Jika model simulasi yang akan dibentuk tidak mengandung variabel yang bersifat random, maka model simulasi tersebut dikatakan sebagi simulasi deterministik. Pada umumnya sistem yang dimodelkan dalam simulasi mengandung beberapa input yang bersifat random, maka pada sistem seperti ini model simulasi yang dibangun disebut model simulasi stokastik.

c) Model simulasi Kontinu dengan Model Simulasi Diskret.

Untuk mengelompokkan suatu model simulasi apakah diskret atau kontinyu, sangat ditentukan oleh sistem yang dikaji. Suatu sistem dikatakan diskret jika variabel sistem yang mencerminkan status sistem berubah pada titik waktu tertentu, sedangkan sistem dikatakan kontinyu jika perubahan variabel sistem berlangsung secara berkelanjutan seiring dengan perubahan waktu.


Sumber:

http://veriawan.blog.uns.ac.id/2010/04/11/sistem-model-dan-simulasi/

Definisi, Karakteristik dan Prinsip-Prinsip Pemodelan Sistem

Untuk mendapatkan suatu definisi yang dapat dipahami dengan baik dari pengertian Pemodelan Sistem, maka kita harus mengetahui secara mendalam apa arti sebenarnya dari dua kata tersebut, yakni Pemodelan (Model) dan Sistem.

Model adalah adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra (gambar, komputerisasi,grafis dll), atau rumusan matematis.

Sedangkan Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Menurut Anatol Rapoport Sistem adalah “satu kesatuan yang berfungsi sebagai satu kesatuan karena bagian-bagian yang saling bergantung dan sebuah metode yang bertujuan menemukan bagaimana sistem ini menyebabkan sistem yang lebih luas yang disebut sistem teori umum”Jadi apa yang disebut dengan Pemodelan Sistem ? Pemodelan Sistem adalah suatu bentuk penyederhanaan dari sebuah elemen dan komponen yang sangat komplek untuk memudahkan pemahaman dari informasi yang dibutuhkan.

Karakteristik daripada Pemodelan Sistem, adalah sebagai berikut :
1. Dibuat dalam bentuk grafis dan tambahan keterangan secara tekstual.
2. Dapat diamati dengan pola top-down dan partitioned.
3. Memenuhi persyaratan minimal redundancy.
4. Dapat mempresentasikan tingkah laku sistem dengan cara yang transparan.

Dari karakteristik pemodelan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa model itu dibuat dalam bentuk grafis atau bergambar sehingga dapat memudahkan customer dan dilengkapi juga dengan keterangan dari gambar atau grafis tersebut. Alur dari proses model tersebut dapat di lihat dan diamati, memenuhi syaran minimal reudansi dan yang terpenting adalah dapat mempresentasikan proses dari pada system yang dibuat dan dapat di pahami oleh customer.

Menurut Grady Booch, James Rumbaugh dan Ivar Jacobson Prinsip dari Pemodelan adalah:
1. Memilih model apa yang di gunakan, bagaimana masalahnya dan bagaimana juga dengan solusinya.
2. Setiap Model dapat dinyatakan dalam tingkatan yang berbeda
3. Model yang terbaik adalah yang berhubungan dengan realitas.
4. Tidak pernah ada model tunggal yang cukup baik, setiap system yang baik memilik serangkaian model kecil yang independen.

Prinsip pemodelan sistem tidak terlalu menitik beratkan kepada bentuk model apa untuk merancang sebuah sitem, bentuk model ini bebas, bisa menggunakan bentuk apa saja, sesuai dengan keinginan kita, contohnya bisa berupa narasi, prototype, maupun gambar, yang terpenting adalah harus mampu merepresentasikan visualisasi bentuk sistem yang diinginkan oleh user, karena sistem akhir yagn dibuat bagi user akan diturunkan dari hasil model tersebut.

_______________________________________
Referensi:
1. Pengertian Sistem, http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem diakses pada tanggal 20 April 2010
2. Pengertian Model, http://id.wikipedia.org/wiki/Model diakses pada tanggal 20 April 2010
3. Perangkat Pemodelan Sistem, http://kulino.ninehub.com/file.php/1/nhrestore/3/ diakses pada tanggal 20 April 2010
4. Pemodelan Sistem Perangkat Lunak, Budi Susanto, FTI UKDW Yogyakarta, di kutip dari Modul pertama beliau pada tanggal 19 April 2010
5. Pemodelan Sistem, http://www.docstoc.com/docs/21501607/ diakses pada tanggal 19 April 2010


Sumber:

Hendra Wijaya

http://kuliahqita.wordpress.com/2010/05/07/definisi-karakteristik-dan-prinsip-prinsip-pemodelan-sistem/


Pemodelan Sistem


Mempelajari pemodelan sistem di teknik industri selayaknya terlebih dahulu mengetahui dan mempelajari pula mengenai matematika dasar atau kalkulus, matriks dan ruang vektor, statistika serta pengetahuan dasar tentang sistem. Pemodelan sistem identik dengan mathematical modeling. Berikut adalah ilustrasi Mathematical Modeling Process. Dimulai dengan intepretasi dari kondisi yang ada, menyederhanakannya dalam sebuah model, merepresentasikannya ke dalam model matematis, lalu menerjemahkannya ke dalam model komputerisasi sehingga dapat disimulasikan untuk mengeluarkan output atau kesimpulan. Jadi, model adalah representasi dari sebuah permasalahan agar mudah untuk diselesaikan.


Permasalahan dipandang secara holistik.

Pemodelan sistem dalam teknik industri sebetulnya lebih luas dan secara fundamental bersifat mengenalkan. Karena materi yang lebih spesifik untuk menyelesaikan sebuah permasalahan akan dapat dipelajari lebih lanjut (seperti jenis atau macam model), jika pengetahuan secara umum tentang pemodelan sistem sudah cukup dipahami. Pemodelan sistem lebih melatih untuk bisa memahami sebuah permasalahan yang ada, kemudian mencari jalan keluarnya. Jadi tidak hanya bagaimana memecahkan atau menurunkan rumus matematika, tetapi bagaimana menerapkan solusi terhadap sebuah permasalahan.

Apa saja contoh permasalahan yang berkaitan dengan pemodelan sistem? Studi kasus pertama; Sebuah pabrik memproduksi 3 produk yang berbeda. Berapa masing-masing produk harus diproduksi agar profit maximal? Contoh studi kasus kedua; Sebuah tangki air sedang kosong dan harus diisi. Berapa lama pompa air harus dinyalakan? Bagaimana caranya agar pompa mati sendiri saat air penuh?

Apa saja komponen model? Dimulai dari menjabarkan input dan menentukan dengan jelas apa output yang diinginkan, maka model akan diperoleh. Seperti sedikit ilustrasi di samping.

Bagaimana membangun model? Langkah-langkah untuk membangun sebuah model yaitu :

1. Problem definition

Menentukan problem utama dalam sistem yang hendak diselesaikan.

2. Identify the component (do a diagnostic)

Menentukan karakteristik sistem. Meliputi tujuan sistem (objective), kriteria sistem, interval waktu sistem, sifat statis/dinamis, menentukan variabel, parameter dan hubungan antara variabel dan parameter.

3. Draw a conceptual model if possible

4. Select methodology

5. Formulate a model

6. Model Validation

Validasi model untuk mengecek apakah model sesuai dengan kondisi nyata. Sedangkan verifikasi model adalah untuk memastikan model yang dibuat sesuai dengan metodologi dan kaidah keilmuan.

7. Implementation

Perlu diketahui bahwa langkah di atas adalah gambaran umum. Model dapat diklasifikasikan menjadi model diskrit dan kontinu (berkaitan dengan penentuan waktu interval), deterministik dan stokastik (berkaitan dengan sifat probabilistik), simbolis dan matematis (simbolis seperti gambar atau kode, matematis bersifat perhitungan secara matematika).

Beberapa contoh judul penelitian atau jurnal yang bertemakan pemodelan sistem adalah ”Pemodelan dan penyelesaian permasalahan penjadwalan pilot dengan metode eksak Dekomposisi”, ”Pendekatan model matematis untuk menentukan persentase markup harga jual produk”, ”Penjadwalan sistem manufaktur flowshop deangan menggunakan program dinamis”, dan ”Aplikasi metode fuzzy ranking dalam proses pengambilan keputusan untuk promosi karyawan Bank bni 46 cabang sebelas maret surakarta”.

Metode spesifik dalam pemodelan sistem cukup banyak. Sehingga perlu dipelajari terpisah karena memang mempunyai batasan, asumsi dan kondisi permasalahan yang berbeda. Baik di dalam perusahaan maupun permalasahan lain. Oleh karena itu selepas mempelajari pemodelan sistem, maka keilmuan berikut layak dipelajari. Yaitu Riset Operasi, Simulasi, Analisa Keputusan, Perancangan Eksperimen, MCDM, Sistem Informasi Manajemen dan Metodologi Penelitian. Pemodelan sistem juga include di dalam permasalahan-permasalahan yang bertemakan seperti sistem produksi, logistik, supply chain management, dan biomekanika atau human engineering.

Berikut adalah beberapa referensi tentang pemodelan sistem :

Blanchard, B.S. dan Fabrycky, W.J. (1990). System Engineering and Analysis. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey

Chapra S.C. dan Canale, R.P. (1990). Numerical Methods for Engineers. McGraw-Hill International Editions

Coyle, R.G. (1996). System Dynamics Modelling. Chapman and Hall

Murthy, D.N.P.; Page, N.W.; dan Rodin, E.Y. (1990). Mathematical Modelling : A Tool for Problem Solving in Engineering, Physical, Biological and Social Science. Pergamon Press
Edgar, T.F. dan Himmelblau, D.M. (1989). Optimization of Chemical Processes. McGraw-Hill International Editions

Hargreaves, M. (1996). Engineering Systems : Modelling and Control. Addison Wesley Longman Ltd

Kheir, N.A. (1996). System Modeling and Computer Simulation (Edited by Kheir). Marcel Dekker, Inc

Law, A.M. dan Kelton W.D. (1991). Simulation Modeling and Analysis. McGraw-Hill, Inc
Ljung, L dan Glad, T. (1994). Modeling of Dynamic Systems. PTR Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey

Simatupang, Togar M. (1995). Pemodelan Sistem. Nindita, Klaten
Williams, H.P. (1990). Model Building in Mathematical Programming, Third Edition. John Wiley & Sons


Sumber :

http://nurrahmanarif.wordpress.com/2010/05/11/pemodelan-sistem/